Rintis Penerbitan Jurnal, Bappeda Sumenep Belajar ke FISIP UB

09 Desember, 2021 22:18 WIB

Penulis:Fathul Muin

Editor:Ida Gautama

09122021-UB Bapedda Sumenep.jpg
Ketua BPJ FISIP UB, Abdul Wahid (kanan) saat menerima tamu dari Bappeda Kabupaten Sumenep, Kamis (9/12/2021). ((EDUWARA/Dok. FISIP UB))

Eduwara.com, MALANG — Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep melaksanakan studi banding ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) Malang terkait rencana menerbitkan jurnal.

Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Bappeda Sumenep Helmi mengungkapkan penerbitan jurnal itu untuk kali pertama, yang isinya terkait dengan penelitian yang pernah dilakukan badan tersebut. 

Karena itulah, Bappeda meminta saran dari Badan Pengelola Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (BPJ FISIP UB) karena sudah berpengalaman mengelola jurnal.

"Kami merasa perlu mendapatkan tambahan informasi, ilmu dan wawasan terkait pengelolaan jurnal secara langsung dan pasca pertemuan ini kami sudah punya gambaran harus seperti apa," ucapnya saat melakukan studi banding ke FISIP UB, Kamis (9/12/2021).

"Data di kami, FISIP UB punya hingga tujuh jurnal. Tentu ini hal yang luar biasa," ucapnya.

Setelah keterlibatan dalam penerbitan jurnal, lanjut Helmi, pihaknya akan mengundang pihak UB untuk melakukan bedah bersama atas penerbitan perdana tersebut.

"Juga ada saran, kami harus melakukan pelatihan dulu sebelum penerbitan. Ini bisa jadi prioritas program kami," papar Helmi.

Ketua BPJ FISIP UB, Abdul Wahid, mengapresiasi rencana Bappeda Sumenep yang akan menerbitkan jurnal. 

"Bappeda dengan pikiran membuat jurnal itu terobosan yang luar biasa dan itu memang harus dilakukan," ucapnya.

BPJ FISIP UB, kata Abdul Wahid, terbuka untuk membantu jika Bappeda Sumenep menginginkan dilakukan pendampingan hingga jurnal bisa diterbitkan.

Menurut dia, banyak riset di lapangan terutama yang dilakukan oleh Bappeda daerah perlu diterbitkan ulang dalam sebuah jurnal.

"Sebenarnya mau diterbitkan ke jurnal mana saja tidak masalah. Tapi semangat Bappeda Sumenep luar biasa karena mereka ingin memberikan ruang alternatif yang lain," ungkapnya.

Dia menyarankan pihak Bappeda Sumenep bisa memilih salah satu fokus pembahasan dalam sebuah jurnal. 

"Misalkan mau membahas pariwisata maka fokus saja disana dan ini bisa dibaca oleh lebih banyak orang," ujarnya.