Sekolah Kita
24 Januari, 2023 22:52 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, SOLO – Dalam rangka pengaplikasian dan meningkatkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Cirebon melakukan kerja sama dengan SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, Selasa (24/1/2023).
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan implementation agreement antara kedua pihak di aula sekolah setempat bersamaan dengan Studi Banding Manajemen dan Pengelolaan Sekolah yang merupakan rangkaian acara Kuliah Kerja Lapangan (KKL) bertajuk ‘Paradigma Baru Pendidikan Menghadapi Era 5.0’.
Penandatanganan dilakukan oleh Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, Sri Sayekti dan Ketua Program Studi PGSD, Widia Nur Jannah yang diwakili Diana Setiana. Kerja sama tersebut bertujuan mengaplikasikan dan meningkatkan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sayekti mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk memperluas jejaring kerja sama dengan berbagai pihak. Kali ini bekerja sama dengan FKIP UMC dalam rangka membangun sinergi program pendidikan, khususnya Merdeka Belajar.
“Dalam pelaksanaan program, akan bersama-sama melaksanakan implementasi kurikulum prodi PGSD melalui program Kuliah Kerja Lapangan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” jelas Sri Sayekti dalam siaran pers yang diterima Eduwara.com, Selasa (24/1/2023).
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Diana Septiana datang bersama 11 mahasiswa. Dia mengaku takjub dengan SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo. Pasalnya, sekolah tersebut memiliki Badan Usaha Milik Sekolah (BUMS), tempat bersih, sarana dan prasarana lengkap.
"Semoga setelah pulang dari sini bisa menciptakan dan mencetak sekolah negeri maupun swasta yang memiliki keunikan dan pengembangan wawasan," kata dia.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko mengatakan, melalui penandatanganan itu diharapkan terjalin kerja sama yang mendukung kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat UMC. Selain itu juga kemanfaatan bagi sekolah dan masyarakat.
“Seperti yang disampaikan kepala sekolah bahwa sekolah ini boleh di ATM yaitu amati, tiru dan dimodifikasi. Saat ini sekolah akan memasuki 88 tahun dan harus di-branding terus menerus agar memberi manfaat sebanyak-banyaknya kepada masyarakat dan umat. Mengingat SD ini sebagai Sekolah Penggerak versi Kemendikbudristek dan Sekolah Unggul versi PWM Jawa Tengah,” tandas dia. (K. Setia Widodo/*)
Bagikan