logo

Kampus

FIA UI Dampingi 10 IKM Depok Jajaki Pasar Ekspor

FIA UI Dampingi 10 IKM Depok Jajaki Pasar Ekspor
FIA UI Dampingi 10 IKM Depok Jajaki Pasar Ekspor (FIA UI)
Redaksi, Kampus06 Desember, 2021 15:04 WIB

Eduwara.com, DEPOK - Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) memberikan pendampingan kepada 10 Industri Kecil Menengah (IKM) di Depok, Jawa Barat, untuk bersiap memasuki pasar ekspor.

IKM yang diberikan pendampingan bergerak di bidang kerajinan tangan, fesyen, dan kuliner, selama periode November 2021—November 2022. Nantinya, diharapkan IKM Depok itu memiliki daya saing dengan memanfaatkan teknologi.

 “Salah satu pasar ekspor yang dituju IKM adalah Jerman. Pada saat pendampingan, Tim Pengabdian Masyarakat dan para pelaku IKM akan bekerja sama untuk mengidentifikasi pasar ekspor yang dituju,” ujar Ketua Klaster Riset Institusi Keuangan FIA UI Ferdinand Dehoutman Saragih dalam siaran pers yang diterima Eduwara.com, Senin (6/12/ 2021).

Diungkap Ferdinand, FIA UI menekankan fokus area pendampingan yang tidak hanya terbatas pada aspek pengelolaan keuangan bisnis, namun juga perencanaan dan permodalan bisnis IKM untuk merambah pasar ekspor. 

Berdasarkan studi awal, area kebutuhan pendampingan terdiri dari pelaporan dan pengelolaan keuangan, pengemasan produk IKM, permodalan, pengelolaan sumber daya manusia, pemasaran produk, pengelolaan laman produk, dan dukungan memasuki pasar ekspor.

“Setelah melalui acara curah pendapat dan diskusi, secara lebih fokus didapati kebutuhan pendampingan diantaranya perhitungan harga pokok produksi, strategi branding dan pemasaran produk, perencanaan dan pengelolaan keuangan bisnis, dan segmentasi pasar,” kata Ferdinand.

Beberapa strategi yang akan dilakukankan oleh FIA UI dikatakan Ferdinand, pertama adalah pendampingan secara berkelompok menyusun model bisnis dari masing-masing IKM. Adapun aspek yang perlu disusun adalah unique selling point, segmentasi pasar dan perhitungan harga pokok produk. 

Kedua, pendampingan secara individual untuk mendeteksi titik stres dari bisnis yang perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut. Ketiga, lanjut Ferdinand, pendampingan secara berkelompok, maupun secara individual untuk mencari solusi dan meningkatkan kapasitas pengelolaan bisnis IKM. 

Lebih lanjut dikatakan Ferdinand, keempat adalah fasilitas dan pendampingan business pitch dengan investor-investor yang dapat mendorong IKM memasuki pasar ekspor. (Bhakti)

Read Next