logo

Sains

Garam.id, Inovasi Mahasiswa ITS untuk Petani Garam

Garam.id, Inovasi Mahasiswa ITS untuk Petani Garam
Tampilan aplikasi Garam.id buatan tim Sehat ITS. (ITS)
Bunga NurSY, Sains10 November, 2021 10:08 WIB

Eduwara.com, SURABAYA—Tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan aplikasi jual beli garam bernama Garam.id demi mendukung peningkatan kualitas produksi maupun pemasaran komoditas tersebut.

Tiga mahasiswa ITS itu tergabung dalam Tim Sehat, yang terdiri dari  Berliana Nur Indah Sari, Dian Permana, dan Dendi Bahranur Aulia. 

Berliana Nur Indah Sari selaku Ketua Tim Sehat mengungkapkan bahwa Garam.id bertujuan untuk mengedukasi para petani agar dapat meningkatkan kualitas garamnya. Aplikasi ini memiliki fitur pendukung yang dapat mengidentifikasi jenis garam. 

“Selain itu, Garam.id ini juga menyediakan artikel dan literatur tentang kualitas garam nasional,” ungkapnya dikutip dari siaran pers ITS, Selasa (09/11/ 2021).

Selain itu, lanjut Berliana, melalui fitur prakiraan iklim dan cuaca para petani garam juga bisa mengantisipasi gagal panen.  Garam.id juga dapat menghubungkan para petani dengan perusahaan atau industri secara langsung, hal ini membuat mereka tidak perlu lagi menjual kepada tengkulak dengan harga murah. 

Berkat inovasi ini, Tim Sehat berhasil mencetak kemenangan dengan meraih medali perak pada Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (Gemastik) XIV pada cabang lomba Pengembangan Perangkat Lunak (PPL).

Ide tersebut berangkat dari permasalahan petani garam kampung halaman Berliana yang berada di Sumenep, Madura. Maka dari itu, Tim Sehat fokus untuk membantu petani garam agar hasil produksi garam yang akan dijual sesuai dengan kualitas industri.

Agar dapat memberikan bantuan secara maksimal, tim melakukan wawancara langsung dengan petani garam untuk mematangkan tujuan pembuatan aplikasi tersebut. Selain itu, tim juga membaca literatur tentang jenis garam yang mampu dihasilkan oleh petani garam.

Menurut Berliana, dalam pengerjaan aplikasi ini, timnya sempat terkendala dalam pengembangan fitur-fitur pada aplikasi. Hal ini dikarenakan pengembangan fitur pada aplikasi ini harus disesuaikan dengan kondisi lapangan, sehingga dapat memberikan kemudahan yang diinginkan. 

Meskipun begitu, Tim Sehat mendapat bantuan dari banyak pihak, seperti dukungan dari dosen Departemen Teknologi Informasi ITS untuk menyempurnakan pembuatan aplikasi.

Tidak berhenti sampai di sini, Tim Sehat merencanakan aplikasi Garam.id akan menjadi batu loncatan petani garam di Indonesia. 

Mereka berencana untuk melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah dan paguyuban petani garam. Setelah itu, dilanjutkan bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Read Next