logo

Sains

VR-Classroom Buat Pembelajaran Daring Menyenangkan

VR-Classroom Buat Pembelajaran Daring Menyenangkan
Penggunaan piranti Virtual Reality-Classroom dalam pembelajaran daring. ((EDUWARA/Humas UNY))
Redaksi, Sains10 Desember, 2021 18:00 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Lima mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengembangkan aplikasi kelas virtual Virtual Reality-Classroom (VR-Classroom) untuk memfasilitasi pembelajaran daring. Keempat mahasiswa tersebut adalah Bayu Setyawan, Nur Istifariyati, Hani Widya Putri, Nabila Zahratussholihah dan Reza Pahlevi.

Bayu Setyawan menjelaskan VR-Classroom merupakan penggabungan teknologi konferensi dengan virtual reality yang berbentuk aplikasi kelas virtual. Aplikasi ini menyediakan layanan pembelajaran di kelas secara jarak jauh, berbagi konten, mengirim pesan dan berinteraksi langsung.

Penggunaan teknologi tersebut memungkinkan guru mengajar dan siswa belajar pada ruang kelas virtual reality dengan dilengkapi sarung tangan controller sebagai alat kontrol aplikasi VR-Classroom.

Terdapat pula perangkat kacamata virtual reality sebagai perangkat penghubung untuk melihat kelas virtual secara 360 derajat, serta melihat dan berinteraksi dengan guru dan siswa lain secara langsung menggunakan mic.

Di dalam kelas virtualtersebut, guru dan siswa memiliki karakter yang bisa diatur sesuai kebutuhan. “Jadi, aplikasi ini membuat kelas nyata dalam bentuk virtual reality,” jelas Bayu dalam keterangan tertulis yang dikirimkan ke Redaksi Eduwara.com, Jumat (10/12/2021).

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 melahirkan berbagai terobosan baru dalam hal layanan pendidikan untuk anak didik. Salah satu di antaranya adalah pembelajaran daring dengan memanfaatkan teknologi.

Namun dalam pelaksanaannya, kegiatan pembelajaran daring tidak sepenuhnya dapat berjalan efektif seperti pembelajaran konvensional di dalam kelas atau tatap muka. Tidak sedikit siswa menjadi kurang konsentrasi atau kurang memperhatikan materi yang disampaikan, karena tidak ada pengawasan secara langsung oleh guru.

“Terutama saat kegiatan pembelajaran menggunakan aplikasi telekonferensi, faktanya siswa seringkali mematikan kamera video dan melakukan berbagai aktivitas di luar kegiatan pembelajaran ketika guru sedang menyampaikan materi sehingga kegiatan belajar menjadi kurang efektif,” kata Bayu.

Menurut Bayu, salah satu solusi untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran daring adalah dengan menguatkan interaksi antara guru dan siswa serta memanfaatkan penggunaan media pembelajaran yang dapat mengontrol siswa agar tetap fokus ketika proses pembelajaran berlangsung.

Pembelajaran yang Menyenangkan

Nur Istifariyati menambahkan VR-Classroom menghadirkan pengalaman yang menyenangkan dan memberikan kesan yang mendalam untuk seluruh siswa. “Sejalan dengan upaya memfasilitasi pembelajaran daring VR-Classroom ada untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran saat ini dan melakukan pengembangan untuk masa depan,” katanya. 

Dengan aplikasi VR-Classroom, guru dan siswa tidak dibatasi lagi dengan tatap muka di ruang kelas nyata, tetapi dapat melakukan tatap muka secara nyata di ruang kelas maya.

Reza Pahlevi menjelaskan teknologi ini memungkinkan guru dan siswa belajar pada ruang kelas virtual dengan sarung tangan controller sebagai alat kontrol aplikasi, kacamata virtual reality sebagai perangkat penghubung untuk melihat kelas virtual 360 derajat dan berkomunikasi dengan siswa kelas dengan avatar mereka. 

“Teknologi ini memungkinkan melihat materi secara langsung yang ada dari buku seperti galaksi, inti bumi sehingga membuat kelas nyata dalam bentuk virtualreality,” kata Reza.

Penggunaan aplikasi VR-Classroom diawali dengan registrasi, mengisi nama, jenis kelamin dan tinggi badan. Dilanjutkan dengan memindai wajah dengan pemindai wajah dari rambut sampai leher serta memilih outfit atau baju sekolah. 

Fitur yang tersedia new class untuk membuat kelas baru dan join class untuk bergabung dengan kelas yang sedang berlangsung, share virtual untuk berinteraksi dengan konten pembelajaran yang berupa presentasi, jelajah sejarah, sains, seni dan sebagainya. 

VC-Classroom dapat memfasilitasi interaksi sosial dalam dunia virtual seperti diskusi dan chat antar pengguna. “Dengan aplikasi ini diharapkan pada masa depan pembelajaran daring dapat menjadi sesuatu yang menyenangkan dan berkesan mendalam bagi siswa,” kata Reza. 

Karya VC-Classroom ini berhasil meraih dana Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Gagasan Futuristik Konstruktif Tahun 2021. 

Read Next