Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, SUKOHARJO – Tim mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Solo (UMS) memanfaatkan teknologi Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Drone untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam di Desa Wisata Umbulrejo, Kabupaten Gunung Kidul.
Penggunaan UAV Drone itu termasuk dalam rangkaian Program Optimalisasi Potensi Sumberdaya Alam di Desa Wisata Umbulrejo, Kapanewon Ponjong Kabupaten Gunungkidul, Jogja pada Maret hingga Juli 2022.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat Persyarikatan/AUM/Desa Binaan (P2AD).
Koordinator lapangan P2AD Pendidikan Geografi FKIP UMS Yunus Aris Wibowo mengatakan program tersebut merupakan salah satu upaya implementasi hasil riset dosen dan mahasiswa.
“Program P2AD merupakan bentuk implementasi hasil riset dosen-mahasiswa serta upaya mewujudkan peran nyata akademisi dalam kehidupan masyarakat dan Umbulrejo dengan segala kondisinya saat ini merupakan mitra yang tepat,” kata Yunus seperti yang dilansir dari laman resmi UMS, Kamis (14/7/22).
Data yang terkumpul selanjutnya diolah menjadi informasi geospasial cetak dan digital yang digunakan sebagai rencana tindak lanjut desa wisata serta bahan promosi. Langkah terakhir dari kegiatan itu ialah menghasilkan produk promosi tentang rute wisata destinasi wisata, diantaranya peta digital, peta cetak, dan video promosi serta basis data sumber daya alam Kelurahan Umbulrejo.
Dalam Program P2AD UMS di Umbulrejo melibatkan empat Kelompok Kerja (Pokja), yaitu Dam Beton, Cokro, Plalar dan Maderda Melikan Wanglu. P2AD juga memiliki mitra kerja yaitu Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dewi Beton, Kalurahan Umbulrejo.
Ketua Pokdarwis Dewi Beton, Irpan Yulianto mengatakan pihaknya menyambut baik adanya program P2AD Pendidikan Geografi FKIP UMS dan siap berkolaborasi demi meningkatnya kualitas pariwisata di Umbulrejo.
“Tim Pokdarwis Dewi Beton siap mendukung dan bekerjasama dalam program P2AD khususnya yang berkaitan dengan eksplorasi sumberdaya alam untuk destinasi wisata,” papar Irpan. (K. Setia Widodo/*)