270 Mahasiswa KKN PPM UGM Bakal Diterjunkan ke Sembilan Kawasan Transmigrasi

02 Juni, 2024 21:59 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

02062024-UGM kkn di daerah transmisi.jpg
Bekerja sama dengan Kemendes PDTT, UGM bakal menerjunkan 270 mahasiswa Program KKN PPM ke sembilan kawasan transmigrasi yang tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Kehadiran mahasiswa KKN di kawasan transmigrasi ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi peningkatan keterampilan warga transmigran dalam mengelola sumber daya yang ada di sekitar mereka. (EDUWARA/Dok. UGM)

Eduwara.com, JOGJA – Bersama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), tahun ini Universitas Gadjah Mada (UGM) bakal mengirimkan 270 mahasiswa di program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM). Mereka akan diterjunkan ke sembilan kawasan transmigrasi yang tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Direktur Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) UGM, Rustamadji, mengatakan mahasiswa KKN PPM UGM akan diterjunkan pada pertengahan tahun ini bersama dengan ribuan mahasiswa ke seluruh pelosok Indonesia.

“Kehadiran mahasiswa KKN di lokasi kawasan transmigrasi ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi peningkatan keterampilan warga transmigran dalam mengelola sumber daya yang ada di sekitar mereka,” kata Rustamadji dilansir Sabtu (1/6/2024).

Selama program, mahasiswa KKN PPM UGM diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan produktivitas sehingga melahirkan produk unggulan, tidak hanya di sektor pertanian saja namun di luar sektor pertanian.

Pengiriman mahasiswa KKN PPM ini merupakan kerja sama UGM dengan Direktorat Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Kemendes PDTT. Program ini masuk dalam bidang pengembangan program KKN Tematik Ketransmigrasian 2024.

Dengan sinergi antara warga transmigrasi dengan mahasiswa, nantinya bisa memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan menjadi legasi dalam mendorong kawasan transmigran menjadi lebih maju dan berkembang.

Regenerasi Petani

Sekretaris Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Kemendes PDTT, Sigit Mustofa Nurudin, menyebut penerjunan mahasiswa KKN PPM UGM ini mendukung dan mendorong terjadinya regenerasi petani di kawasan transmigran.

“Sehingga, bisa kawasan tersebut bisa menjadi pusat pertumbuhan lokal. Sekarang ini, semangat untuk menjadi petani itu sangat kurang. Mengubah mindset masyarakat terkait profesi ini perlu ditingkatkan, di mana profesi bisa menjanjikan dan diminati oleh anak muda. Namun sekarang, tergantung bagaimana cara kita bisa memoles," paparnya.

Mustofa berharap mahasiswa KKN PPM UGM ini bisa meningkatkan potensi warga transmigran untuk bisa mengolah sumber daya yang ada agar pendapatan masyarakat transmigrasi naik dan semakin sejahtera.

Setiap tahun, Kemendes PDTT hanya mampu mengirim sekitar 200 kepala keluarga (KK) ke lokasi kawasan transmigran. Jumlah tersebut sangat jauh dari jumlah daftar tunggu calon transmigran yang mencapai 5.700 KK. 

Menurutnya, kondisi ini berbeda dengan 25-30 tahun lalu, di mana pemerintah bisa mengirim 50 ribu hingga 100 ribu KK.

"Anggaran transmigrasi dulu mencapai mencapai Rp 5 triliun. Sekarang, anggaran Kemendes PDTT Rp 2,7 triliun dan untuk anggaran transmigrasi hanya Rp 200-an miliar," jelasnya.

Kesembilan lokasi KKN PPM UGM tersebut adalah kawasan transmigrasi Lunang Silaut, Kabupaten Pesisir, Provinsi Sumatera Barat; Batu Ketumpang, Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung; Lagita, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu; dan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Selanjutnya, Cahaya Baru, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan; Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan; Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Tenggara; Lamunti Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah; dan Mutiara, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.