Art
29 Desember, 2021 08:14 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Riyanta
Eduwara.com, SOLO—Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Solo gelar pameran bertajuk Solo International Visual Art (SIVA) #3, Kamis-Kamis (23-30/12/2021). Pameran dilaksanakan di gedung Sungging Prabangkara, Kampus II ISI Solo.
Karya seni yang disuguhkan dalam pameran itu meliputi karya gambar, lukisan, fotografi, patung, keris, dan seni instalasi. Ketua pameran, Hendra Himawan menjelaskan acara tersebut merupakan pameran karya mahasiswa skala internasional. Menurutnya, ada sembilan mitra penyelenggara dengan kurang lebih 95 seniman.
Mitra penyelenggara dalam negeri yaitu ISI Solo, Politeknik Negeri Media Kreatif Makassar, UNS Solo, ISI Jogja, Universitas Brawijaya, ITB, UNNES, dan UNY. Sedangkan mitra luar negeri Akademi Warisan Negara (Aswara) Malaysia, University Malaysia Kelantan, Universitas Teknologi Mara. Selain institusi kampus, juga ada seniman Italia, Spanyol, dan Granada.
Pameran yang sudah memasuki tahun ketiga ini mengusung tema Hope from Home. Tema tersebut bertujuan melihat kembali potensi mahasiswa dan mitra penyelenggara.
"Istilahnya mulai memetakan lagi potensi mahasiswa dan mitra penyelenggara. Kemudian pertukaran pengetahuan yang perlu untuk dibicarakan di sini. Kalau dulu kami buka untuk semua seniman, tetapi kali ini dipersempit untuk mahasiswa dahulu," kata dia ketika diwawancarai Eduwara.com di sela-sela pameran berlangsung.
Lebih lanjut, Hendra menyebutkan masing-masing mitra sudah membuat satu artikel. Artikel tersebut akan dibukukan dan disebarluaskan. Hal itu menjadi sharing pengetahuan tentang sikap menghadapi pandemi dan pengajaran seni.
"Harapan kami pameran ini bisa menjadi satu bagian besar semacam ISI Expo. Sehingga masyarakat kota Solo akan tahu bahwa ISI punya produk-produk unggulan karya mahasiswa. Expo dengan menampilkan all of FSRD dari dosen, mahasiswa, dan alumni," harap dia.
Sementara itu, salah seorang seniman Tegar Risjad Alfian menjelaskan karyanya. Karya lukisan yang berjudul Vacation is Gambling dibuat dengan teknik plakat. Lukisan bermakna proses kecurigaan dan pencarian jati diri secara terus menerus.
Di sisi lain, salah seorang pengunjung Dewa merasa dapat menikmati sajian karya dalam pameran tersebut.
"Display pameran bagus sehingga saya enjoy melihatnya. Karya yang paling berkesan bagi saya karya Febriansyah Fadilah. Menurut saya model visualnya keren," kata dia. (K. Setia Widodo)
Bagikan