Kampus
20 Juli, 2022 16:29 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, JOGJA – Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mewisuda 616 lulusan Program Studi Magister dan Doktor, Program Pascasarjana Periode IV Tahun Akademik 2021/2022.
Berlangsung di Grha Sabha Pramana UGM, Rabu (20/7/2022), tercatat dua wisudawan tidak berkesempatan hadir dan diwakilkan keluarganya untuk menerima ijazah. Mereka adalah almarhum Reni Sabrina, mahasiswa program Magister Ilmu Administrasi Publik yang meninggal dunia 7 Juni 2022.
Kemudian, ada Salman Al Farisi yang menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Afrika dan juga Sekretaris Jenderal Indian Ocean Rim Association (IORA) periode 2022—2024. Salman adalah wisudawan dari Program Studi S3 Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan.
Dalam wisuda yang pertama kali dipimpin, Rektor UGM Ova Emilia meminta wisudawan tidak sekedar melekat gelar dalam diri pribadi, tapi juga menjadi modal menjadi agen perubahan bagi gerak ekosistem pembangunan masa depan negara.
"Kondisi global yang menjadi tantangan serius bagi para lulusan, jika mereka tidak memiliki kemampuan daya saing, ketahanan, maupun kemandirian. Jangan tidak terjebak dalam nalar instrumentalis untuk sekadar mengisi kehidupan lapangan pekerjaan. Kalian dituntut berkontribusi nyata menjadi agen-agen perubahan baik di tingkat nasional maupun global," tegas Ova.
Wisudawan periode ini terdiri dari 535 orang lulusan Program Magister (S2), termasuk 2 orang wisudawan dari Warga Negara Asing, 47 orang lulusan Program Spesialis, 1 orang lulusan Program Sub Spesialis dan 33 orang lulusan Program Doktor (S3).
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata adalah 3,69 untuk lulusan Program Magister (S2), 3,73 untuk Program Spesialis, dan 3,77 untuk Program Doktor (S3).
Sementara itu, usai acara wisuda, ayah dari almarhumah Reni yakni Rosewarza yang datang langsung dari Riau menceritakan putrinya yang sakit ginjal meninggal saat mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Hari ini kami datang ke Yogyakarta saya datang bersama dengan mamaknya, adiknya dan tantenya. Kami bangga atas apa yang telah diperjuangkan Reni. Semangat tinggi dalam menuntut tuntut ilmu lupa dengan segalanya. Itu dia menyelesaikan tesis dengan sakit," ucapnya.
Rosewarza menegaskan putrinya adalah perempuan yang tangguh dan mandiri, semuanya dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.
Bahkan informasi mengenai pelaksanaan wisuda tidak dikabarkan oleh almarhum ke keluarga. Hal ini baru ini diketahui saat laptopnya dibuka oleh adik tiga hari setelah pemakaman ada informasi dari UGM mengenai pelaksanan wisuda.
"Kami baru datang Senin (17/7/2022) kemarin. Almarhum sempat bercerita jika sudah menyelesaikan sekolah S2 nya dia akan melanjutkan ke S3," katanya.
Bagikan