UNU Yogyakarta Luluskan 210 Sarjana, Termasuk Wisudawati Berusia 42 Tahun

12 Desember, 2022 17:13 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Bunga NurSY

image (53).png
UNU Yogyakarta Luluskan 210 Sarjana, Termasuk Wisudawati Berusia 42 Tahun (Istimewa)

Eduwara.com, JOGJA – Sebanyak 210 mahasiswa dari sebelas program studi Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta diwisuda pada Sabtu (10/12/2022), termasuk seorang ibu rumah tangga yang menyelesaikan Pendidikan Guru SD pada usia 42 tahun.

Melalui rilis kepada Eduwara.com, Senin (12/12/2022), 210 sarjana tersebut berasal dari prodi Informatika 14 orang, Teknik Komputer (9), Teknik Elektro (9), Teknologi Hasil Pertanian (10), Agribisnis (28) Farmasi (22), Manajemen (22), Akuntansi (28), Pendidikan Guru SD (30), Pendidikan Bahasa Inggris (11), dan Studi Islam Interdisipliner (27).  

Plt Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNU Jogja Abdul Ghoffar mengatakan dari 210 wisuda tersebut, 143 orang lulus cumlaude, sementara 59 wisudawan lulus dengan predikat sangat memuaskan dan 8 wisudawan dengan predikat memuaskan.

Berlangsung di Hotel Sahid Raya, Yogyakarta, panitia menyajikan acara yang unik karena lantunan shalawat terus mengalun. Penampilan kelompok hadrah juga menyambut wisudawan dan orang tua.

"Lebih unik lagi, setiap wisudawan menulis sepucuk surat berisi ungkapan terima kasih kepada orang tua. Namun bukan diberikan pada orang tua sendiri, surat yang sebelumnya disiapkan tersebut dibaca oleh keluarga wisudawan yang lain," kata Abdul.

Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahita Pudjibudojo menyatakan para sarjana yang sudah diwisuda ini menjadi bagian dari 8 persen penduduk Indonesia yang berhasil menempuh pendidikan tinggi.

"Di balik privilese selalu ada tanggung jawab besar. Jadilah sarjana yang bernilai dengan sebesar-besarnya membawa manfaat bagi masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pembinaan  Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menyampaikan orasi ilmiah tentang sejumlah nabi yang unggul dalam ilmu agama sekaligus mumpuni dalam ilmu pengetahuan.

"Kita diperintahkan untuk meneladani para nabi. Ada Nabi Nuh yang ahli kelautan dan perkapalan, ada Nabi Daud yang ahli teknologi militer, ada Nabi Sulaiman yang ahli hewan, dll. Artinya selain  ahli agama, kita juga harus ahli di bidang-bidang lain seperti para nabi," paparnya.

"Hal itu persis dengan yang rektor sampaikan mengenai profesional sholih. Sarjana IT + hafal Quran, kiai + dokter, kiai + insinyur, dll. Inilah yang menjadi keunggulan kampus UNU Jogja, yaitu menyeimbangkan ilmu dan agama," imbuh Yudian.

Cerita bahagia disampaikan Nurhaeni, seorang ibu rumah tangga dari Kecamatan Piyungan, Bantul yang berhasil menyelesaikan program sarjana PGSD di usia 42 tahun.

"Saya didampingi oleh dosen-dosen muda yang hebat, kreatif, profesional, dan tentu saja sangat sabar dalam mendampingi dan membimbing. Bahkan beberapa dosen bersedia menyediakan waktu istirahatnya, di luar jam kerja ketika saya meminta penjelasan ulang," ujar perempuan usia 42 tahun itu.

Meski berat berkuliah di usia yang tidak lagi muda, hal itu tidak membuat semangat Nurhaeni surut untuk belajar dan berkompetisi dengan generasi milenial. "Strategi yang bisa saya andalkan hanya satu, yaitu tekun dalam belajar untuk mendapatkan capaian nilai yang maksimal," tandasnya.

Strategi itu ternyata membuahkan hasil. Nurhaeni lulus dari Prodi PGSD dengan IPK 3,97, tertinggi dari 210 lulusan UNU Jogja tahun ini.

Wisudawan terbaik diraih atas nama Nurhaeni dari Prodi PGSD dengan IPK 3,97. Sedangkan lulusan terbaik adalah Dewi Masitoh (Agribisnis, 3,96), Rendi Maulana (Studi Islam Interdisipliner, 3,95), Intan Safitri Sejati (Akuntansi 3,93), Marissa Azzahro (Teknik Komputer, 3,91), dan Siti Mudrikatul Faizah (Manajemen, 3,90).

Selain itu, ada Hilyatul Bahiyyah (Pendidikan Bahasa Inggris 3,87), Miftahul Hudha (Teknik elektro, 3,85), Krisnawati (Farmasi, 3,82), Rahmatun Nazila (Teknik Informatika, 3,81), dan Qonaah Zuhriyah (Teknologi Hasil Pertanian, 3,61). Adapun wisudawan yang lulus tercepat adalah Qoni Atu Zahro dari Prodi Agribisnis. Qoni lulus dengan IPK 3,8 dalam waktu 3 tahun 9 bulan.