logo

Kampus

UGM Wisuda 979 Mahasiswa Pascasarjana

UGM Wisuda 979 Mahasiswa Pascasarjana
Wisuda Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Periode II Tahun Akademik 2021/2022 dilaksanakan di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Rabu (26/1/2022), dihadiri 125 wakil wisudawan beserta keluarga dan 854 mahasiswa secara daring. (EDUWARA/Humas UGM)
Redaksi, Kampus26 Januari, 2022 19:46 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) mewisuda sebanyak 979 mahasiswa Program Pascasarjana, Rabu (26/1/2022). Wisuda Program Pascasarjana UGM Periode II Tahun Akademik 2021/2022 di Grha Sabha Pramana (GSP) ini dihadiri 125 wakil wisudawan beserta keluarga dan 854 mahasiswa secara daring. 

Rektor UGM, Panut Mulyono, mengatakan mahasiswa yang diwisuda hari ini menjadi bagian dari alumni UGM yang cukup unik. Pasalnya, para mahasiswa menjalani proses perkuliahan dan lulus di tengah masa pandemi.

“Hal ini tidak perlu membuat saudara berkecil hati atau menjadi kurang percaya diri. Kita percaya, seiring dengan datangnya hal-hal yang tak terduga, ada ruang bagi kita untuk berproses dan berubah menjadi lebih baik. Situasi yang sepertinya kurang ideal ini justru telah membentuk saudara menjadi pribadi yang tangguh,”papar Rektor seperti dikutip dalam laman resmi UGM, Rabu (26/1/2022).

Meski pandemi belum berakhir, Rektor menyampaikan kondisi saat ini mulai bergerak ke arah yang lebih baik seiring dengan berjalannya berbagai upaya pengendalian kasus Covid-19. Tahun 2021 ditutup dengan berbagai catatan yang sangat menggembirakan, baik dari sisi penanganan pandemi maupun penguatan pemulihan ekonomi. 

Pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2021 dapat mencapai 4 persen. Perekonomian Indonesia pada 2022 pun diproyeksikan semakin membaik, seiring pulihnya kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat, serta gencarnya penanganan dan vaksinasi Covid-19.

“Kondisi ini tentunya membawa angin segar dan optimisme bagi seluruh masyarakat, termasuk bagi wisudawan/wisudawati hari ini yang akan segera memasuki dunia kerja. Karena itu, tidak perlu takut atau khawatir dalam menyongsong masa depan selepas meninggalkan kampus UGM karena berbagai peluang dan kesempatan telah menanti di depan mata,” ucap Rektor.

Rektor berpesan kepada seluruh wisudawan dan wisudawati untuk tidak berhenti belajar terlebih di tengah zaman yang terus berubah dengan cepat. Lulusan UGM diharapkan dapat terus mengembangkan diri dan menjadi pribadi yang unggul di tengah persaingan. 

Kondisi saat ini memberikan momentum yang tepat bagi generasi muda untuk menunjukkan potensinya dan memberikan solusi konkret bagi berbagai persoalan bangsa dan dunia. Begitupun dengan lulusan UGM diharapkan dapat mengambil bagian dalam upaya-upaya baik untuk mengatasi pandemi dan membawa Indonesia bergerak lebih cepat dan bersaing di kancah dunia.

Dalam wisuda kali ini Rektor UGM mewisuda 979 lulusan meliputi 782 orang lulusan Program Magister (S2), termasuk 3 orang wisudawan dari Warga Negara Asing, 112 orang lulusan Program Spesialis, 31 orang lulusan Program Subspesialis dan 54 orang lulusan Program Doktor (S3) termasuk 1 orang wisudawan dari Warga Negara Asing.

Waktu studi tercepat untuk lulusan Program Magister (S2) periode ini diraih oleh Feramitha Tiffani Mokodompit dari Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, yang menyelesaikan studinya dalam waktu 1 tahun 1 bulan 27 hari. 

Untuk lulusan tercepat Program Spesialis diraih oleh Surawijaya Bakhtiar Kaslam dari Program Studi Patologi Klinik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) yang menyelesaikan studinya dalam waktu 2 tahun. 

Sedangkan untuk Program Doktor (S3) waktu studi tercepat diraih Rahmat Basuki dari Program Studi Doktor Kimia, FMIPA yang berhasil meraih gelar Doktor dalam waktu 3 tahun.

Dari program S2, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi 4,00 sekaligus berpredikat pujian adalah Aryadhatu Dhaniswara dari Program Studi Magister Sistem dan Teknik Transportasi, Fakultas Teknik. 

Untuk lulusan Program Spesialis, yang memiliki IPK tertinggi adalah Januar Devita Sari dari Program Studi Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK), yang lulus dengan IPK 4,00 sekaligus berpredikat Pujian. 

Untuk lulusan Program Subspesialis yang memiliki IPK tertinggi adalah Nadya Arafuri dari Program Studi Subspesialis Ilmu Kesehatan Anak, FKKMK dengan IPK 3,93 sekaligus berpredikat Pujian. 

Sedangkan untuk lulusan Program Doktor (S3), terdapat 4 orang wisudawan yang memiliki IPK tertinggi sama yaitu 4,00 dan sekaligus berpredikat Pujian yakni Muhammad Sholeh dari Program Studi Doktor Teknik Kimia, Yustina C Febrianti Salsinha dari Progam Studi Doktor Biologi, Lina Permatasari dari Program Studi Doktor Ilmu Farmasi, dan Yenny Niken Larasati dari Program Studi Doktor Bioteknologi.

Read Next